Mengenali Water Fasting

Ditinjau oleh dr. Nanda L Prasetya, MMSc • 06 Jul 2020

Bagikan

Mengenali Manfaat dan Bahaya Diet Water Fasting

Terdapat suatu metode diet yang saat ini sedang digandrungi dan makin populer di kalangan banyak orang, yaitu water fasting. Metode water fasting dipercayai dapat membantu menurunkan berat badan dalam waktu cepat, hanya dengan mengonsumsi air untuk suatu kurun waktu tertentu.

Penggemar dari metode diet ini memercayai bahwa tubuh manusia dapat bertahan tanpa makanan selama periode water fasting, sehingga metode diet ini aman bagi tubuh. Namun, benarkah?

Teori di belakang metode water fasting ini adalah adanya stimulasi proses autofagi, yaitu sebuah proses dimana tubuh manusia dapat merombak sel-sel tua.

Sama seperti manusia pada zaman purba, manusia modern sebenarnya dapat bertahan tanpa makanan dalam kurun waktu tertentu. Pada zaman berburu makanan, manusia hanya akan mendapatkan asupan makanan saat berhasil memburu hewan.

Dengan dasar teori ini, maka muncullah tren water fasting.

Sebenarnya hanya ada sedikit studi mengenai water fasting, namun beberapa studi menjelaskan mengenai keuntungan dan kerugian metode ini.

Manfaat Diet Water Fasting

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, water fasting membantu autofagi. Autofagi dapat melindungi tubuh dari beberapa penyakit seperti kanker, Alzheimer’s, dan penyakit jantung.

Selain itu, pada beberapa studi dengan hewan, ditemukan bahwa autofagi dapat menambah masa hidup. Water fasting juga dapat membantu menurunkan tekanan darah, serta meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin dan leptin.

Leptin dan insulin mengatur metabolisme tubuh. Insulin berfungsi untuk membantu tubuh dalam menyimpan nutrisi dari makanan pada aliran darah, sedangkan leptin berfungsi untuk memberikan rasa kenyang.

Baca Juga: Manfaat dan Resep Diet Telur Rebus Agar Tidak Membosankan

Bahaya Diet Water Fasting

Namun, dibalik manfaatnya itu, perlu diketahui bahwa terdapat beberapa efek samping terhadap water fasting. Massa tubuh yang hilang bisa jadi merupakan massa otot karena penurunan berat badan yang cepat.

Selain itu, water fasting juga dapat menyebabkan dehidrasi, hipotensi ortostatik, dan memperburuk beberapa penyakit lain. Hal ini dapat ditandai dengan rasa pusing, mual, dan mudah pingsan.

Beberapa penyakit yang dapat diperburuk oleh water fasting adalah asam urat, diabetes, dan gangguan makan. Orang dengan asam urat, diabetes tipe 1 dan 2, gangguan makan, orang lanjut usia, wanita hamil, dan anak, lebih disarankan untuk makan dalam porsi kecil dan berpuasa untuk jangka waktu tertentu dalam sehari, ketimbang melakukan water fasting.

 

Kesimpulannya, bila memang Anda ingin melakukan water fasting, pastikan bahwa Anda ada dalam keadaan sehat. Pastikan Anda menyiapkan diri dengan baik, dengan cara yang telah dianjurkan.

Lakukan water fasting dalam jangka waktu 24 jam hingga 72 jam, dan bila Anda mulai mengalami efek samping, segera hentikan.

Setelah melakukan water fasting, pastikan Anda tidak langsung berbuka dengan makanan berat, namun lakukan dengan makanan halus seperti sampai Anda merasa cukup nyaman untuk mengonsumsi makanan berat.

 

Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido HealthDownload aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

Baca Juga: Baik Buruk Diet Vegetarian Pada Diabetes

 

Referensi:

1. Alirezaei M, et al. Short-term fasting induces profound neuronal autophagy. Autophagy. 2010 Aug 16; 6(6): 702–710. 2010 Aug 14. doi: 10.4161/auto.6.6.12376

2. Castello L, et al. Alternate-day fasting protects the rat heart against age-induced inflammation and fibrosis by inhibiting oxidative damage and NF-kB activation. Free Radic Biol Med. 2010 Jan 1;48(1):47-54. doi: 10.1016/j.freeradbiomed.2009.10.003

3. Brandhorst S, et al. A periodic diet that mimics dasting promotes multi-system regeneration, enhanced cognitive performance and healthspan. Cell Metab. 2015 Jul 7; 22(1): 86–99. 2015 Jun 18. doi: 10.1016/j.cmet.2015.05.012

4. Mah LY, Ryan KM. Autophagy and cancer. Cold Spring Harb Perspect Biol. 2012 Jan; 4(1): a008821. doi: 10.1101/cshperspect.a008821

5. Zare-shabadi A, Masliah E, Johnson GVW, Rezaei N. Autophagy in Alzheimer’s disease. Rev Neurosci. Author manuscript; available in PMC 2016 Sep 27. Rev Neurosci. 2015; 26(4): 385–395. doi: 10.1515/revneuro-2014-0076

6. Goldhamer AC, et al. Medically supervised water-only fasting in the treatment of borderline hypertension. J Altern Complement Med. 2002 Oct;8(5):643-50

7. Kmiec Z. Effects of fasting and refeeding on serum leptin, adiponectin and free fatty acid concentrations in young and old male rats. Gerontology. 2005 Nov-Dec;51(6):357-62

Bagikan artikel ini