Nama Dagang: Acarbose, Acrios, Capribose, Carbotrap, Ditrium, Eclid, Glucobay, Glubose
Acarbose adalah oligosakarida kompleks yang berperan sebagai penghambat enzim pemecah karbohidrat di usus. Proses pemecahan yang lambat menyebabkan proses penyerapan gula sederhana juga berkurang. Efeknya adalah penurunan kadar gula dalam darah. Oleh karena itu, acarbose digunakan dalam pengelolaan kadar gula darah pada pasien dengan penyakit gula darah atau diabetes melitus tipe 2 (DMT2).
Golongan : Antidiabetes
Kategori : Obat resep
Manfaat : Mengontrol kadar gula di dalam darah
Bentuk : Tablet
Dikonsumsi oleh : Dewasa hingga lanjut usia
Sebelum mengonsumsi acarbose, beritahukan dokter Anda jika Anda memiliki alergi terhadap acarbose atau jika Anda memiliki alergi lain. Beritahukan dokter secara lengkap riwayat kesehatan Anda. Acarbose harus digunakan secara hati-hati atau mungkin tidak boleh pada kondisi pasien dengan masalah usus, gangguan fungsi ginjal, dan gangguan fungsi hari.
Anda dapat mengalami penglihatan kabur, pusing, dan mengantuk karena gula darah yang sangat rendah atau tinggi. Pastikan bahwa Anda dalam kondisi aman sebelum meminum acarbose. Batasi konsumsi alkohol saat meminum obat ini karena dapat meningkatkan risiko terkena gula darah rendah.
Apabila Anda dalam kondisi sakit, seperti demam, infeksi, cedera, atau memerlukan operasi, konsultasikan dengan dokter Anda kemungkinan dibutuhkannya penyesuaian dosis, perubahan rencana pengobatan, atau pemeriksaan gula darah.
Pada kehamilan, acarbose termasuk dalam kategori B. Pada studi hewan, acarbose diketahui tidak memperlihatkan adanya kematian atau risiko terhadap janin. Namun, sampai saat ini, belum terdapat studi terkontrol pada wanita hamil. Oleh karena itu, selama kehamilan, obat ini hanya digunakan jika benar-benar dibutuhkan. Kehamilan dapat menyebabkan atau memperburuk diabetes. Diskusikanlah dengan dokter mengenai rencana pengobatan dan pengelolaan gula darah Anda selama kehamilan.
Tidak diketahui apakah acarbose dapat masuk ke dalam Air Susu Ibu (ASI), konsultasikanlah dengan dokter sebelum Anda menggunakan acarbose ketika menyusui.
Acarbose banyak digunakan pada diabetes melitus. Dalam penggunaannya, setiap orang memiliki dosis dan durasi yang berbeda sesuai dengan kondisinya. Oleh karena itu, pastikan penggunaan acarbose dilakukan setelah konsultasi dan sesuai dengan anjuran dokter.
Dewasa
Dosis awal berkisar dari 25 mg atau 50 mg 2 kali sehari, dapat juga dimulai dengan 25-50 mg setiap hari untuk meminimalkan efek gastrointestinal dan kemudian secara bertahap meningkat menjadi 25 atau 50 mg tiga kali sehari.
Setelah 4-8 minggu, dosis dapat ditingkatkan lebih lanjut jika perlu hingga 100-200 mg tiga kali sehari.
Dosis harus disesuaikan dengan respon dan toleransi pasien
Acarbose diminum melalui mulut biasanya sebanyak 3 kali sehari. Dosis didasarkan pada kondisi medis dan respon terhadap pengobatan. Untuk mengurangi risiko efek samping, dokter mungkin akan mengarahkan Anda untuk memulai pengobatan ini dengan dosis rendah dan kemudian dinaikkan dosisnya secara bertahap. Ikuti instruksi dokter dengan hati-hati.
Minumlah obat secara teratur pada waktu yang sama untuk mendapatkan manfaat maksimal dari pengobatan. Beritahukan dokter jika Anda tidak membaik atau memburuk (gula terlalu tinggi atau terlalu rendah).
Simpan obat dalam wadahnya, tertutup rapat, dan jauh dari jangkauan anak-anak untuk mencegah keracunan pada anak. Simpan pada suhu kamar yang jauh dari panas dan kelembaban. Obat-obat yang tidak dibutuhkan harus dibuang dengan cara khusus untuk memastikan bahwa hewan peliharaan, anak-anak, dan orang lain tidak mengkonsumsinya.
Kontraindikasi
Acarbose tidak boleh diberikan pada pasien dengan penyakit radang usus, penyakit obstruksi usus, penyakit usus kronis yang berhubungan dengan gangguan pencernaan atau absorpsi, kondisi yang dapat memperburuk pembentukan gas di dalam usus (misal hernia), ketoasidosis diabetikum, dan gangguan fungsi hati.
Diare, rasa begah, dan nyeri perut dapat terjadi selama beberapa minggu pertama karena tubuh Anda berusaha menyesuaikan diri dengan obat. Efek samping ini biasanya akan berkurang seiring waktu. Jika salah satu efek ini bertahan atau memburuk, beritahukan kepada dokter Anda segera.
Sebagian besar orang yang menggunakan obat ini tidak memiliki efek samping yang serius. Namun, dalam terapi acarbose, peningkatan transaminase serum dapat terjadi. Segera ke dokter apabila Anda memiliki tanda efek samping serius, seperti mual/muntah yang tidak berhenti, kehilangan nafsu makan, nyeri perut, mata/kulit menguning, dan urin berwarna gelap.
Acarbose biasanya tidak menyebabkan gula darah menjadi rendah (hipoglikemia). Namun, hipoglikemia dapat terjadi jika obat ini diresepkan dengan obat diabetes lainnya atau jika Anda tidak mengonsumsi makanan dengan kalori yang cukup. Reaksi alergi yang sangat serius terhadap obat jarang terjadi. Segera dapatkan bantuan medis jika terdapat gejala, seperti ruam, gatal, pembengkakan wajah, pusing berat, dan kesulitan bernapas.
Tagging (Gejala Umum)
Diare
Nyeri perut
Mual
Muntah
Ruam
Gatal
Kesulitan bernapas
Cukup sekian informasi mengenai obat yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.
Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.
Referensi:
Acarbose. MIMS Indonesia.
Acarbose. MedlinePlus.
Mclver LA, Tripp J. Acarbose. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan