Pada zaman ini penggunaan drone tidak lagi terbatas pada penggunaan untuk hobi atau pun untuk bermain belaka. Drone masa kini sudah bisa membuka pintu untuk inovasi di berbagai sektor dan bidang, khususnya pada sektor kesehatan. 

Dengan kecepatan dan kemampuannya untuk bermanuver, drone telah menarik perhatian lebih dari potensinya dalam mengantarkan pesanan belanja dan memotret dari atas. Dengan begitu untuk melakukan pengantaran seperti mengantar obat dan peralatan lainnya untuk keadaan darurat menjadi bisa dilakukan. 

Saat ini drone telah mengalami beberapa pengembangan baik dari tahan daya baterai, navigasi (GPS), dan mengadopsi kecerdasan buatan (AI). Drones menjadi pilihan yang lebih praktis dan fleksibel dalam membantu proses perawatan kesehatan. 

Kenapa Drones Penting dalam Pengiriman Obat?

1. Efisiensi Pengiriman

Drones memungkinkan pengiriman obat dengan cepat dan efisien, hal tersebut dapat terjadi karena drones tidak terjebak macet atau tidak bisa jalan karena jalanan sedang ramai. Dengan begitu memotong waktu pengiriman secara signifikan sangat mungkin terjadi.

2. Aksesibilitas Tinggi 

Daerah terpencil pasti akan sulit dijangkau bilamana pengiriman obat masih menggunakan cara yang konvensional. Dengan menggunakan drones melalui udara dapat memudahkan memastikan pasokan obat yang tepat waktu.

3. Mengatasi Kendala Lalu Lintas

Drones dapat menghindari kemacetan lalu lintas yang sering menghambat pengiriman obat dalam situasi darurat.

Perusahaan Global Market Insights memperkirakan bahwa pasar untuk drone medis yang asalnya bernilai $88 juta pada tahun 2018 akan meningkat mencapai $399 juta pada tahun 2025.

Menurut Dr Daniel Kraft, ketua fakultas kedokteran dan ilmu saraf di Singularity University mengatakan bahwa sekarang semuanya bersama-sama untuk membuat drone lebih cepat dan murah serta dapat memenuhi kebutuhan penting yang belum dapat terpenuhi seperti pengiriman obat ke area area terpencil.

Teknologi Drones Terbukti Siap Membantu Pengiriman Obat

Di Nevada, Flirtey, seorang produsen drone, telah menjalin kemitraan dengan Otoritas Layanan Medis Darurat Regional untuk meluncurkan inisiatif revolusioner. Mereka bertujuan untuk mengirimkan defibrilator setiap kali panggilan darurat 911 tertentu diterima. Dalam skenario ini, petugas operator akan memberikan instruksi melalui telepon kepada orang yang membutuhkan. Dengan demikian, drone tidak hanya berfungsi sebagai alat pengiriman tetapi juga sebagai alat bantu medis yang memungkinkan pertolongan cepat di tempat kejadian.

Adam Heinz, direktur eksekutif kesehatan terpadu di otoritas tersebut, menggambarkan visi masa depan di mana drone dapat membawa lebih dari sekadar peralatan medis ke wilayah-wilayah yang sulit dijangkau. Dengan ukuran yang sebesar laptop, drone akan memiliki kapabilitas untuk mengirimkan berbagai jenis barang sesuai kebutuhan, mulai dari antibiotik hingga perangkat telemedicine yang dapat terhubung langsung ke pusat komunikasi medis. Dengan demikian, dokter atau penyedia layanan kesehatan dapat memberikan perawatan langsung kepada pasien di rumah mereka sendiri, meningkatkan aksesibilitas dan efisiensi perawatan kesehatan.

Di Raleigh, N.C., WakeMed Health & Hospitals telah mengadopsi teknologi drone dalam operasinya. Mereka bekerja sama dengan UPS Flight Forward untuk menggunakan sistem drone Matternet M2 dalam pengiriman sampel darah. Setiap jam, drone ini mengirimkan sampel dari pusat bedah rawat jalan ke laboratorium di rumah sakit utama mereka, yang berjarak sekitar dua pertiga mil.

Dr. Stuart Ginn, direktur medis WakeMed Innovations, menjelaskan bahwa kebutuhan akan rantai pasokan medis semakin meningkat. Dalam situasi di mana waktu sangat berharga, drone membuktikan keunggulannya dengan mengurangi waktu pengiriman menjadi lebih efisien, mengatasi keterlambatan yang sering kali terjadi dengan metode pengiriman konvensional.

Penerapan drone dalam pengiriman obat dan peralatan medis menawarkan solusi inovatif untuk tantangan logistik di bidang kesehatan. Dengan teknologi ini, harapan akan aksesibilitas layanan kesehatan yang lebih baik dan peningkatan dalam pengiriman perawatan medis tepat waktu semakin menjadi kenyataan.

Tantangan Yang Mungkin Terjadi

Dalam mengimplementasikan teknologi drone untuk pengiriman obat, beberapa tantangan krusial perlu diatasi agar sistem dapat beroperasi secara efektif dan aman. Berikut adalah beberapa tantangan yang mungkin timbul:

1. Otonomisasi Drone:

Meskipun teknologi drone semakin canggih, untuk meningkatkan efisiensi, diinginkan agar drone dapat beroperasi secara otonom dengan sedikit intervensi manusia. Namun, untuk mewujudkan ini, diperlukan pengembangan sistem navigasi dan pengendalian yang sangat canggih untuk memastikan drone dapat beroperasi dengan aman dan akurat tanpa pengawasan langsung.

2. Keamanan dan Pencurian

Pencurian drone dan paketnya menjadi perhatian utama. Dalam beberapa kasus, drone mungkin menjadi target pencurian, baik itu untuk barang yang dibawa atau bahkan drone itu sendiri. Pengembangan teknologi keamanan yang kuat, seperti kotak surat pintar yang dilakukan oleh AirBox Technologies, menjadi kunci untuk memastikan keamanan selama pengiriman dan pendaratan.

3. Resiko Kargo Sensitif

Pengiriman medis seringkali melibatkan kargo yang sangat sensitif, seperti sampel darah atau organ tubuh. Kehilangan atau kerusakan pada kargo semacam ini dapat memiliki konsekuensi yang serius dan bahkan berpotensi mengancam nyawa pasien. Oleh karena itu, tingkat kepastian yang sangat tinggi diperlukan untuk meminimalkan risiko kehilangan atau kerusakan pada kargo yang sensitif ini.

4. Teknologi dan Infrastruktur

Infrastruktur yang tepat, seperti pusat komunikasi dan stasiun pengisian baterai, harus tersedia untuk mendukung operasi drone secara efektif. Selain itu, perlu ada investasi dalam teknologi dan infrastruktur yang diperlukan untuk memantau dan mengontrol operasi drone dengan efisien.

Untuk mewujudkan drone sebagai alat pengiriman obat (Pharmacy Delivery) yang efektif perlu untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut. Aksesibilitas yang dimiliki oleh drones akan amat sangat membantu proses perawatan bagi pasien yang tidak memiliki akses ke FASKES terdekat.